Minggu, 01 Desember 2019

STUDY WISATA

STUDY WISATA MKKS DI BEDUGUL BALI - 2019

Selasa, 30 Januari 2018

IMAN

IMAN dihati

Senin, 29 Januari 2018

COBA

COBA LAGI

Sabtu, 27 Januari 2018

Tes Internet

Yes

Tes Internet

Yes

Tes Internet

Yes

Selasa, 16 Januari 2018

tes

tes

Minggu, 14 Januari 2018

Sholawat 1000 kali

Kisah

Senin, 08 Januari 2018

BODEN POWEL

Bapak Pandu Dunia

PENGINGAT

Allah takkan melupakan kebaikan yang kau beri, kesusahan orang lain yang kau atasi, dan mata yang hampir saja menangis lalu kau buat bahagia.

Hiduplah di atas prinsip,
"Jadilah Orang Baik, Meskipun Kau tak Diperlakukan Baik oleh Manusia."

Repost, ACT El-Gharantaly

Rabu, 03 Januari 2018

ALHAMDULILLAH

Ucapkanlah Alhamdulillah Sesudah Makan ------------------------------------ Di antara do’a yang shahih yang dapat diamalkan dan memiliki keutamaan luar biasa adalah do’a yang diajarkan dalam hadits berikut. Dari Mu’adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ أَكَلَ طَعَامًا فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنِى هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ. غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Tirmidzi no. 3458. Tirmidzi berkata, hadits ini adalah hadits hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan) Namun jika mencukupkan dengan ucapan “alhamdulillah” setelah makan juga dibolehkan berdasarkan hadits Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا “Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim no. 2734) An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan “alhamdulillah” saja, maka itu sudah dikatakan menjalankan sunnah.”[1] Wallahu waliyyut taufiq.

Senin, 01 Januari 2018

LANGKAH PERTAMA DI 2018

 LANGKAH PASTI SEMUT RANG RANG

Minggu, 31 Desember 2017

Get Soon

2018

Sabtu, 30 Desember 2017

Hutang

Shalawat. Menyelesaikan Hutang. Diceritakan bahwa suatu ketika ada seorang pria yang terbelit banyak hutang di tengah kubangan kemiskinannya. Dulunya dia adalah orang yang sangat kaya raya namun jatuh bangkrut sampai terbelit hutang sana sini, hingga mencapai lima ratus dinar. Setiap hari, rumahnya penuh dengan orang yang menagih hutang. Akhirnya ia terpaksa pergi menjumpai seorang saudagar kaya untuk meminjam uang sebanyak 500 dinar. Setelah keduanya sepakat tentang kapan batas waktu harus mengembalikan uang tersebut, maka saudagar kaya itu memberinya. Tanpa berfikir panjang, uang tersebut diambil dan dibawa pulang untuk menyelesaikan seluruh hutang piutangnya. Hari demi hari berlalu, kondisi ekonominya tidak membaik, tapi justru bertambah sulit dan terpuruk, hingga tempo pembayaran hutangnya pun tiba. Begitu jatuh tempo waktu bayar hutang, sang saudagar kaya segera mendatangi rumah si miskin itu untuk menagih hutangnya, tapi tak ada sepeser pun uang padanya, bahkan jumlah hutangnya jauh lebih banyak dari sebelumnya. Diapun geram, lalu mengadukannya ke pengadilan, dan membawanya ke hakim. maka hakim itu mengancamnya dg vonis hukuman penjara bila dia tidak dapat melunasi hutangnya. Mendengar perkataan dan vonis tersebut, maka si miskin itu bangkit dan berkata : "Wahai tuan Hakim, berilah aku tempo waktu satu hari saja, aku akan pulang ke rumah untuk memberitahu hal ini kepada istri dan keluargaku, setelah itu, saya akan kembali lagi kemari untuk menjalani hukuman penjara." "Permohonanmu itu akan aku kabulkan, tapi apa jaminannya." Tanya hakim. "Jaminanya Baginda Nabi saw. Aku bersumpah, bila besok aku tidak kembali, maka saksikan aku bukanlah termasuk umat baginda Nabi saw baik di dunia maupun akherat." Jawab simiskin. Kebetulan hakimnya adalah seorang hamba yg sholeh, maka setelah dipertimbangkan, usulan tersebut diterima dan diizinkan simiskin itu untuk segera pulang untuk menemui keluarganya. Sesampainya di rumah, si miskin mengabarkan kondisinya kepada sang istri bahwa esok dirinya akan dipenjara, namun Rasulullah saw telah menjadi jaminannya sehingga aku diperbolehkan untuk pulang pada malam ini untuk menemuimu. Begitu mendengar ucapan sang suami, istrinya yg sholehah itu meneteskan air mata, seraya berkata,"Bila demikian adanya dan Rasulullah menjadi jaminannya, maka mari kita habiskan malam ini untuk bershalawat kepadanya, semoga dg barokahnya, Allah Swt memberikan jalan keluar terhadap masalah yg tengah menimpa kita pada saat ini. Maka mereka pun bershalawat kepada Rasulullah saw dengan rasa cinta dan ketulusan yang mendalam hingga mereka tertidur. Tiba-tiba dalam tidurnya mereka bermimpi melihat Rasulullah saw, beliau memanggil nama si miskin seraya berkata, "Hai fulan jika telah terbit fajar pergilah ke rumah si fulan pejabat yg sholeh, tolong sampaikan salamku padanya dan mintalah supaya ia menyelesaikan hutang piutangmu itu. bila dia tidak percaya, maka sampaikan 2 bukti ini. Pertama, katakan padanya bahwa setiap malam dia telah membaca shalawat untukku 1000 kali, dan dia terus istiqamah melakukannya tidak petnah berhenti. Yang kedua kemarin dia telah ragu dalam jumlah bilangan shalawat yang dibacanya, Sampaikan kabar gembira kepadanya bahwa jumlah shalawat yg dia baca sudah sempurna. Seketika itu si miskin terbangun dan terkejut. Esok harinya dia segera pergi menuju rumah pejabat yg sholeh, sesampainya di sana dia langsung menyampaikan kepadamya mimpinya itu. "Wahai tuan, baginda Nabi saw telah menitipkan salamnya untukmu dan meminta agar engkau berkenan untuk menyelesaikan seluruh hutang piutangku." Begitu mendengar ucapan simiskin itu, dia tidak langsung mempercayainya, seraya berkata, "Apa bukti dari kebenaran mimpimu itu?" Ada dua hal, "sahutnya." Pertama, kata baginda Nabi saw bahwa dirimu setiap malam telah membaca shalawat untuknya 1000 kali, dan engkau terus istiqamah melakukannya tidak petnah berhenti. Yang kedua kemarin engkau telah ragu dalam jumlah bilangan shalawat yang engkau baca, maka beliau saw memberi kabar gembira kepadamu bahwa jumlah shalawat yg engkau baca sudah sempurna.dan telah diterima olehnya. Mendengar ucapan simiskin itu, dia terharu dan menangis lagi menangis, lalu berkata, "Betul sekali apa yg kamu katakan itu." Karena begitu gembiranya, maka pejabat yg sholeh tersebut memberinya uang 500 dinar dari baitul mal untuk melunasi hutangnya dan ditambah lagi 2500 dinar dari harta pribadinya untuk si miskin itu sebagai tanda terima kasih atas berita gembira yang disampaikannya. Sambil menyerahkan uang tersebut kepada si miskin itu, dia berkata, " Ini semua aku lakukan demi untuk memuliakanmu dan sebagai ungkapan rasa terimakasihku kepadamu atas jasamu menyampaikan salam Rasulullah saw untukku." Begitu menerima uang tersebut, dia langsung bergegas pergi ke Hakim untuk menyelesaikan perkaranya dan melunasi hutangnya. Sesampainya di pengadilan, si Hakim itu justru segera bangkit dari kursinya untuk menghampirinya dan menyambut kedatanga

Senin, 25 Desember 2017

Shalawat Badawiyah

Shalawat Badawiyah Kubro

Shalawat Nuraniyah atau Shalawat Badawi Kubra atau Shalawat Syajarah al-Ashl an-Nuraniyyah merupakan salah satu shalawat agung milik Quthb al-Aqthab Sayyidi Asy-Syaikh Al-Imam Ahmad Al-Badawi Radhiyallahu 'Anhu.

Berikut ini teks Shalawat Nuraniyyah selengkapnya :


اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدُنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ الأَصْلِ النُّورَانِيَّةِ وَلَمْعَةِ الْقَبْضَةِ الرَّحْمَانِيَّةِ وَأَفْضَلِ الْخَلِيقَةِ الإِنْسَانِيَّةِ وَأَشْرِفِ الصُّورَةِ الْجِسْمَانِيَّةِ وَمَعْدِنِ الأَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ وَخَزَائِنِ الْعُلُومِ الإِصْطِفَائِيَّةِ صَاحِبِ الْقَبْضَةِ الأَصْلِيَّةِ وَالْبَهْجَةِ السَّنِيَّةِ وَالرُّتْبَةِ الْعَلِيَّةِ مَنِ انْدَرَجِتِ النَّبِيُّون تَحْتَ لِوَائِهِ فَهُمْ مِنْهُ وَإِلَيْهِ وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلِيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ مَا خَلَقْتَ وَرَزَقْتَ وَأَمَتَّ وَأَحْيَيْتَ إِلَى يَوْمِ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ وَسَلِّمْ تَسْلِيماً كَثِيراً وَالْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِينَ

Allahumma Shalli wa sallim wa baarik 'alaa sayyidinaa wa maulana Muhammadin Syajaratil Ashl an-Nuraniyyah wa lam'atil qabdhatir rahmaaniyyah wa afdhalil Khaliiqatil insaaniyyah wa asyrafish shuuratil jismaaniyyah wa ba'dinil asraarir rabbaaniyyah wa khazaainil 'uluumil ishthifaaiyyah shaahibil qabdhatil ashliyyah wal bahjatis saniyyah war rutbatil 'aliyyah manin darajatin nabiyyuuna tahta liwaaihi fahum minhu wa ilahi wa shalli wa sallim wa baarik 'alaihi wa 'alaa aalihi wa shahbihi 'adada maa khalaqta warazaqta wa abatta wa ahyaita ilaa yaumi tab'atsu man afnaita wa sallim tasliiman katsiira wal hamdulillaahi Rabbil 'aalamiin.

Artinya :
"Ya Allah, bershalawatlah, bersalamlah, dan berkatilah sayyidina wa maulana Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, pohon sumber cahaya, kilatan sentuhan kasih sayang, seutama-utamanya manusia, semulia-mulianya bentuk jasad, tempat mendulang rahasia-rahasia ketuhanan, khazanah ilmu-ilmu pilihan, pemilik sentuhan universal, kebanggaan yang agung, derajat keudukan yang tinggi di mana para nabi bergabung di bawah benderanya, mereka bersumber darinya dan akan kembali (berlindung) kepadanya. Dan bershalawatlah, bersalamlah, dan berkatilah beliau, dan kepada keluarga dan para sahabat beliau sebanyak bilangan makhluk yang telah Engkau ciptakan, lalu engkau beri rizki, lalu Engkau matikan dan Engkau hidupkan hingga hari di mana Engkau membangkitkan kembali makhluk yang telah Engkau hancurkan, dan bersalamlah dengan salam yang sebenar-benarnya, dan Segala pujia bagi Allah Tuhan semesta alam."

Penjelasan dan Khasiat Shalawat Nuraniyyah

Dalam kitab Afdhalush Shalawat 'Alaa Sayyidis Saadaat karya ulama besar, Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani, dijelaskan mengenai keutamaan shalawat di atas, sebagai berikut :

أما الصلاة الأولى التي أولها اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ومولانا محمد شجرة الأصل النورانية ولمعة القبضة الرحمانية إلى آخرها. فقد قال سيدي أحمد الصاوي ذكر بعضهم أنها تقرأ عقب كل صلاة سبعاً وأن كل مائة منها بثلاثة وثلاثين من دلائل الخيرات

Artinya :
"Adapun shalawat yang pertama yang diawali dengan kalimat "Allahumma shalli wa sallim wa baarik 'alaa sayyidina wa maulana Muhammad Syajaratil Ashlin Nuraniyyah wa lam'atil qabdhatir rahmaaniyyah dan seterusnya, maka mengenai shalawat ini Sayyidi as-Syaikh Ahmad Ash-Shawi telah mengatakan sebagai berikut, "Sebagian ulama telah menyebutkan bahwa shalawat ini dibaca sebanyak 7 x setiap kali selesai shalat, dan sesungguhnya setiap 100 x bacaan dari shalawat tersebut sebanding dengan 33 bacaan kitab shalawat Dalailul Khairat."

. وقال العلامة السيد أحمد بنزيني دحلان مفتي الشافعية بمكة المشرفة رحمه الله تعالى في مجموعة له ذكر فيها جملة صلوات على النبي صلى الله عليه وسلم وفوائدها ونبذة من التصوف ذكر كثير من العارفين أن الصلاة المنسوبة للقطب الكامل سيدي أحمد البدوي رضي الله عنه سبب لحصول كثير من الأنوار وانكشاف كثير من الأسرار

Artinya :
"Al-'Allamah As-Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, mufti Syafi'iyah di Makkah Musyarafah, rahimahullahu ta'ala, di dalam kitab Majmu'ah-nya telah menyebutkan sejumlah shalawat kepada kanjeng nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan faidah-faidahnya, dan tulisan-tulisan yang membahas tentang tasawwuf, menyatakan bahwa banyak di antara ulama ahli makrifat telah menegaskan bahwasanya shalawat yang dinisbatkan kepada al-Quthbil Kaamil Sayyidid As-Syaikh Ahmad al-Badawi Radhiyallahu 'Anhu merupakan sebab atau piranti untuk memperoleh banyak pencerahan dan tersingkapnya banyak asrar atau rahasia-rahasia ketuhanan."

وهي من أعظم الأسباب للاتصال بالنبي صلى الله عليه وسلم في المنام واليقظة وهي سبب في وصول كثير إلى مرتبة القطبانية وفيها أسرار في تسهيل الرزق الظاهري وهو رزق الأشباح والباطني وهو رزق الأرواح أعني العلوم والمعارف وبها يحصل النصر على النفس والشيطان وسائر الأعداء ولها خواص كثيرة لا تعد ولا تحصى وذكروا أن قراءة ثلاث مرات منها بقراءة دلائل الخيرات

Artinya :
"Shalawat Nuraniyah di atas merupakan di antara sekian shalawat yang bisa menjadi penyebab utama untuk berjumpa dengan kanjeng nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam